Selasa, 19 Mei 2015

Tutorial GlusterFS (Distributed)




    • Topologi

    • Tabel Addressing
      • GlusterFS Server 1 : 192.168.1.29
      • GlusterFS Server 2 : 192.168.1.30
      • GlusterFS Client : 192.168.1.30

    • Tujuan 
      • Mengetahui konfigurasi GlusterFS jenis Distributed.
      • Mengetahui dasar-dasar GlusterFS.

    • Konsep Dasar
      • GlusterFS adalah sebuah aplikasi opensource yang digunakan untuk memanajemen sistem berkas terdistribusi (clusterd filesystem), aplikasi ini-pun juga dapat digunakan sebagai media replikasi ruang penyimpanan data. Salah satu keunggulan aplikasi ini dapat memberikan kinerja yang tinggi (high performance) dalam penggunaanya.

    • Konfigurasi
(SERVER 1 GLUSTERFS)
      • Langkah pertama, kita akan mengatur ip address di Server 1 dengan perintah : #vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0
      • Lalu ubah DEVICE=eth1, HWADDR dihapus, ONBOOT=yes, BOOTPROTO=none dan bawahnya BOOTPROTO dikasih IP address, netmask, gateway, DNS. Setelah selesai pencet Esc, Shift+Z+Z.
      • Lalu restart dengan perintah : #/etc/init.d/network restart.
      • Setelah itu install wget terlebih dahulu dengan perintah : #yum install wget.
      • Lalu kalau ada bacaan "Complete" berarti sudah berhasil. 
      • Setelah selesai menginstall wget sekarang kita akan mendownload repo dari http://download.gluster.org. Dengan perintah : #wget -P /etc/yum.repos.d http://download.gluster.org/pub/glusterfs/LATEST/EPEL.repo/glusterfs-epel.repo.
      • Lalu setelah berhasil mendownload repo dari http://download.gluster.org. Sekarang kita akan masuk ke directory glusterfs-epel.repo dengan perintah : #vi glusterfs-epel.repo.
      • Setelah anda masuk ke direktori "glusterfs-epel.repo". Lalu cari [glusterfs epel] dan cari baseurl, dan ubah menjadi : baseurl=http://download.gluster.org/pub/gluster/glusterfs/LATEST/CentOS/epel-6Server/i686/. Maksudnya adalah untuk mengganti mirror atau url.
      • Setelah itu keluar dari direktori "glusterfs-epel.repo" dengan cara : ESC+Shift+Z+Z. Setelah itu install "glusterfs-server" dengan  perintah : #yum -y install glusterfs-server.
      • Tunggu beberapa saat dan kalau ada bacaan "Complete" berarti berhasil.
      • Setelah itu masuklah ke direktori "Hosts" dengan perintah : #vi /etc/hosts.
      • Lalu ubah seperti ini.
      • Setelah itu keluar dengan cara : ESC+Shift+Z+Z. Dan setelah keluar dari direktori "Hosts" untuk menjalankan gluster, dengan perintah : #service glusterd start.
      • Setelah menjalankan gluster, sekarang ketikkan perintah ini : #chkconfig glusterfsd on.
      *ALERT : TAHAP PENGUJIAN DAN MOUNT, ADA DI BAWAH SETELAH KONFIGURASI SERVER 2 DAN CLIENT.* 

       (SERVER 2 GLUSTERFS)
      • Seperti Server 1 tadi kita akan menkonfigurasi IP Address dengan perintah : #vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0.
      • Lalu ubah DEVICE=eth1, ONBOOT=yes, BOOTPROTO=none dan isikan bawahnya IP Address Server 2.
      • Setelah selesai keluar dengan pencet : ESC+Shift+Z+Z, dan restart dengan perintah : #/etc/init.d/network restart.
      • Setelah melakukan restart, sekarang kita install wget dengan perintah : #yum install wget.
      • Setelah menginstall wget, kita mendownload repo dari "http://download.gluster.org". Dan ketikkan perintah ini : #wget -P /etc/yum.repos.d http://download.gluster.org/pub/gluster/glusterfs/LATEST/CentOS/glusterfs-epel.repo.
      • Setelah mendownloadnya selesai, sekarang kita masuk ke direktori "glusterfs-epel.repo", dengan perintah : #cd /etc/yum.repos.d, dan ketikan lagi perintah : #vi glusterfs-epel.repo.
      • Lalu setelah masuk ke direktori "glusterfs-epel.repo", lalu cari baseurl dan ubah menjadi : baseurl=http://download.gluster.org/pub/gluster/glusterfs/LATEST/CentOS/epel-6Server/i686/.
      • Setelah selesai keluar dengan pencet : ESC+Shift+Z+Z. Dan install "glusterfs-server" dengan perintah : #yum -y install glusterfs-server.
      • Lalu tunggu sampai ada bacaan "Complete".
      • Setelah itu masuklah ke direktori "Hosts" dengan perintah : #vi /etc/hosts.
      • Lalu ubah seperti ini.
      • Setelah itu keluar dengan cara : ESC+Shift+Z+Z. Dan setelah keluar dari direktori "Hosts" untuk menjalankan gluster, dengan perintah : #service glusterd start.
      • Setelah menjalankan gluster, sekarang ketikkan perintah ini : #chkconfig glusterfsd on.
      *ALERT : TAHAP PENGUJIAN DAN MOUNT, ADA DI BAWAH SETELAH KONFIGURASI SERVER 2 DAN CLIENT.* 

      (CLIENT GLUSTERFS)
      • Seperti sebelum-sebelumnya kita akan menyetting IP terlebih dahulu menggunakan perintah : #vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0.
      • Lalu ubah DEVICE=eth1, HWADDR (dihapus), ONBOOT=yes, BOOTPROTO=none dan dibawah BOOTPROTO isikan IP Address Client.
      • Setelah selesai keluar dengan pencet : ESC+Shift+Z+Z, dan restart dengan perintah : #/etc/init.d/network restart.
      • Setelah melakukan restart, sekarang kita install wget dengan perintah : #yum install wget.
      • Setelah menginstall wget, kita mendownload repo dari "http://download.gluster.org". Dan ketikkan perintah ini : #wget -P /etc/yum.repos.d http://download.gluster.org/pub/gluster/glusterfs/LATEST/CentOS/glusterfs-epel.repo.
      • Setelah mendownloadnya selesai, sekarang kita masuk ke direktori "glusterfs-epel.repo", dengan perintah : #cd /etc/yum.repos.d, dan ketikan lagi perintah : #vi glusterfs-epel.repo.
      • Lalu setelah masuk ke direktori "glusterfs-epel.repo", lalu cari baseurl dan ubah menjadi : baseurl=http://download.gluster.org/pub/gluster/glusterfs/LATEST/CentOS/epel-6Server/i686/
      • Lalu keluar dengan pencet ESC+Shift+Z+Z. Lalu installah "glusterfs" di client dengan menggunakan perintah : #yum -y install glusterfs glusterfs-fuse.
      • Lalu tunggu sampai ada bacaan "Complete".
      • Setelah itu masuklah ke direktori "Hosts" dengan perintah : #vi /etc/hosts. 
      • Lalu ubah seperti ini.
      MEMASUKI TAHAP PENGUJIAN !*

      (SERVER 1 GLUSTERFS)
      • Nah, sekarang kita balik lagi ke Server 1. Di Server 1 ini kita akan menghubungkan Server 1 dan Server 2, dengan menggunakan perintah : #gluster peer probe (namaServer2kalian), dan misalkan ada bacaan : peer probe : success, berarti sudah berhasil.
      • Setelah menghubungkan dengan Server 2 berhasil, sekarang kita membuat folder / direktori, dengan menggunakan perintah : #mkdir (namafolder/direktori).

      (SERVER 2 GLUSTERFS)
      • Sekarang kita ke Server 2 untuk menghubungkan Server dengan Server 1, dengan menggunakan perintah : #gluster peer probe (namaServer1kalian), dan misalkan ada bacaan : peer probe : success, berarti sudah berhasil.
      • Lalu di Server 2 ini juga membuat folder / direktori, dengan menggunakan perintah : #mkdir (namafolder/direktori).

      (CLIENT GLUSTERFS)
      • Lalu kali ini, kita beralih ke Client. Pada Client buatlah folder / direktori mount, dengan menggunakan perintah : #mkdir /mnt/distribute.
      • Setelah selesai membuat folder / direktori mount, sekarang kita akan mencoba me-mount antara Client dengan Server 1, dengan menggunakan perintah : #mount.glusterfs (namaserver1kalian):/distribute/mnt/distribute/.
      • Setelah me-mount antara Client dengan Server 1, sekarang kita coba cek apakah sudah berhasil me-mount atau belum, dengan menggunakan perintah : #mount.
      • Lalu masuk ke direktori fstab, dengan menggunakan perintah : #vi /etc/fstab.
      • Lalu edit file tersebut dan tambahkan seperti yang saya kotakkin ini.
      • Lalu keluar dari direktori "Fstab", dan untuk pengujian buatlah file di Client, dengan menggunakan perintah : #touch /mnt/distribute/(namafile).
      • Lalu coba cek file yang kita buat tadi ada atau tidak, dengan menggunakan perintah : #ls /mnt/distribute.

      (SERVER 1 GLUSTERFS)
      • Lalu kita balik lagi ke Server 1, dan ketikkan perintah : #gluster volume create distribute (namaServer1kalian):/(namafileServer1) (namaServer2kalian):/(namafileServer2) force. Dan kalau ada bacaan : volume create : distribute : success: . Berarti sudah berhasil.
      • Setelah selesai dengan yang tadi, sekarang ketikkan perintah ini : #gluster volume start distribute. Dan jika ada tulisan "success", berarti sudah berhasil.
      • Untuk melihat / mengecek "gluster volume", menggunakan perintah : #gluster volume info.
      • Lalu saatnya pengujian, masuk ke file yang dibuat dan ketikkan : #ls. Dan disini akan terlihat file yang dibuat oleh Client tadi, mengapa file yang dibuat Client ada di Server 1 semua ?, karena kita memakai prinsip "distribute". 

      (SERVER 2 GLUSTERFS)
      • Lalu balik lagi ke Server 2, masuk ke file yang tadi dibuat dan ketikkan perintah : #ls. Dan di Server 2 akan kosong karena semua file yang dibuat di Client ada di Server 1.



Kamis, 14 Mei 2015

[LAB 7] Management User and Services



    • Learning Objectives / Tujuan Pembelajaran
      • To know how to change the "identity" in MikroTik RouterBoard ( Untuk mengetahui cara mengganti "identitas" di MikroTik RouterBoard ).
      • To know how to manage users in MikroTik RouterBoard ( Untuk mengetahui cara memanajemen user di MikroTik RouterBoard ).
      • To know how management services in MikroTik RouterBoard ( Untuk mengetahui cara manajemen services di MikroTik RouterBoard ).

    • Basic Concepts / Konsep Dasar
      • User management is to carry out checks, maintenance, addition, and subtraction. User management purpose is to server ther user/client.
      • Manajemen user adalah untuk melakukan pengecekan, perawatan, penambahan, dan pengurangan. Tujuan manajemen user adalah untuk melayani user/client.

    • Configuration / Konfigurasi
      • Step 1, go to Winbox, then after entering into Winbox, we will see our RouterBoard "Identity", by perfoming way : system -> Identity.
      • Langkah 1, masuklah ke Winbox, lalu setelah masuk ke Winbox, kita akan melihat identitas RouterBoard kita, dengan melakukan cara : system -> Identity.
      • Step 2, and will appear a box like this, change the "Identity" with your name. If you already click apply and OK. 
      • Langkah 2, lalu akan muncul kotak seperti ini, ubahlah "Identity" dengan nama kalian. Jika sudah klik apply dan OK.
      • Step 3, and will be seen in the name of identity RouterBoard has turned into our name. 
      • Langkah 3, dan akan terlihat di atas, nama identitas RouterBoard sudah berubah menjadi nama kita.
      • Step 4, now we add a user or edit an existing user. Choose : system -> users. 
      • Langkah 4, sekarang kita menambahkan user atau mengedit user yang sudah ada, Pilih : system -> users.
      • Step 5, and when it will appeara box like this. 
      • Langkah 5, lalu kalau sudah akan muncul kota seperti ini.
      • Step 6, click 2 times on the "admin". If you've clicked 2 times will appear box "User <admin>" sign that we are entering in the "admin" options. So now we add IP, if it its click apply and OK. 
      • Langkah 6, klik 2 kali pada "admin". Kalau sudah mengklik 2 kali akan muncuk kotak "User <admin>" tandanya kita sedang masuk di opsi "admin". Lalu sekarang kita tambahkan IP, jika sudah klik apply dan OK.
      • Step 7, and look admin user already has an IP Address. Next add a user click the sign / symbol (+). 
      • Langkah 7, dan terlihat user admin sudah mempunyai IP Address. Selanjutnya menambahkan user, klik tanda / symbol (+).
      • Step 8, and a box will appear like this. Fill in the "Name : your name", "Group : Full". *"Full" here in is intended to hold the rights access Router. If you already click apply and OK. 
      • Langkah 8, dan akan muncul kotak seperti ini. Isikan "Name : nama anda", "Group : Full". *"Full" disini dimaksudkan untuk memegang hak akses Router. Jika usdah klik apply dan OK.
      • Step 9, and seen user admin and user rianb. 
      • Langkah 9, dan terlihat user admin dan user rianb.
      • Step 10 and then out of Winbox. Change the IP Address in Windows us, and do not match with the IP Address admin.
      • Langkah 10, lalu keluarlah dari Winbox. Ubahlah IP Address di Windows kita, dan jangan samakan dengan IP Address admin.
      • Step 11, and then try to login to Winbox by using the user "admin" and click connect. 
      • Langkah 11, lalu coba login ke Winbox dengan menggunakan user "admin" dan klik connect.
      • Step 12, and will appear warning "Wrong Username or Password". This is because IP Address "admin" is 192.168.1.2 and 192.168.1.3 so we use the client can not login, if the admin and client IP Address is not the same. 
      • Langkah 12, dan akan muncul peringatan "Wrong Username or Password". Ini karena IP Address "admin" adalah 192.168.1.2 dan di client kita memakai 192.168.1.3 jadi tidak bisa login kalau IP Address admin dan client tidak sama.
      • Step 13. try to login using a user that we created earlier, enter your user name and click connect. 
      • Langkah 13, coba login menggunakan user yang kita buat tadi, masukkan nama user dan klik connect.
      • Step 14, and we will go into Winbox. We can login as user "rianb" without an IP Address while the user "admin" before one can enter only IP : 192.168.1.2 
      • Langkah 14, dan kita akan masuk ke Winbox. Kita bisa login karena user "rianb" ini tanpa IP Address sedangkan user "admin" tadi yang bisa masuk hanya IP : 192.168.1.2.
      • Step 15, after that user is finished. Now go to services by means of : IP -> Services. 
      • Langkah 15, setelah user selesai. Sekarang masuk ke services dengan cara : IP -> Services.
      • Step 16, select telnet and click 2 times. 
      • Langkah 16, pilih telnet dan klik 2 kali.
      • Step 17, and then modify the port into 8080, when done click apply and OK. 
      • Langkah 17, lalu ubahlah portnya menjadi 8080, jika sudah selesai klik apply dan OK.
      • Step 18, now we are going to do a remote telnet using putty program. First click the "Telnet", fill port we already changed earlier enter the IP Address Winbox. And click open. 
      • Langkah 18, sekarang kita akan melakukan remote telnet menggunakan program puuty. Terlebih dahulu klik "Telnet", isikan port yang sudah kita ubah tadi, isikan IP Address Winbox. Dan klik open.
      • Step 19, after which it will appear a black screen and are prompted to enter a username and password (username : admin, password : none). Then enter and will appear like this. 
      • Langkah 19, setelah itu akan muncul layar hitam dan akan diminta memasukkan username dan password (username : admin, password : tidak ada). Lalu enter dan akan muncul seperti ini.
      • Step 20, after successfully changing the telnet port and try to login. Now go back into services, choose : IP -> Services. 
      • Langkah 20, setelah berhasil merubah port telnet dan mencoba login. Sekarang masuk lagi ke services, pilih : IP -> Services.
      • Step 21, and then will appear a box like this. And click 2 times on "Winbox". 
      • Langkah 21, lalu akan muncul kotak seperti ini. Dan klik 2 kali di "Winbox".
      • Step 22, enter the IP Address in the "Available From : 192.168.1.2", the intention is that can enter only IP 192.168.1.2. If you already click apply and OK. 
      • Langkah 22, masukkan IP Address di kolom "Available From : 192.168.1.2", maksudnya adalah yang bisa masuk hanya IP 192.168.1.2. Jika sudah klik apply dan OK.
      • Step 23, and then seen in the column "Winbox", there are IP that we entered earlier. 
      • Langkah 23, lalu terlihat di kolom "Winbox", ada IP yang kita masukkan tadi.
      • Step 24, then the client IP in addition to IP change in Winbox. 
      • Langkah 24, lalu pada client ubah IP selain IP yang di Winbox.
      • Step 25, and then try to login using "user : admin". 
      • Langkah 25, lalu coba login menggunakan "user : admin".
      • Step 26, and will display the message "could not get index: fatal error!". This is because the client IP and IP are registered is not the same. 
      • Langkah 26, dan akan muncul pesan "could not get index: fatal error!". Ini dikarenakan IP di client dan IP yang didaftarkan tidak sama.
      • Step 27, and then try to login again using the other user.
      • Langkah 27, lalu coba login lagi menggunakan user yang satu lagi.
      • Step 28, and will seen the same message as before. 
      • Langkah 28, dan akan terlihat pesan yang sama seperti tadi.
      • Step 29, and then to the client, change the IP be registered in Winbox earlier. 
      • Langkah 29, lalu ke client, ubah IP menjadi yang didaftarkan di Winbox tadi.
      • Step 30, try again to login after changing IP on the client.
      • Langkah 30, coba lagi untuk login setelah mengganti IP di client.
      • Step 31, and you managed to get in, is because IP is registered to the same client IP. 
      • Langkah 31, dan anda berhasil masuk, ini dikarenakan IP yang didaftarkan dengan IP di client sama.

Minggu, 03 Mei 2015

[LAB 6] Netinstall in the MikroTik RouterBoard



    • Learning Objectives / Tujuan Pembelajaran
      • To know definition of Netinstall ( Untuk mengetahui pengertian dari Netinstall ).
      • To know configuration Netinstall ( Untuk mengetahui konfigurasi Netinstall ).

    • Basic Concepts / Konsep Dasar
      • Netinstall is a program that runs on a Windows computer that allows you to install RouterOS MikroTik RouterBoard to a PC or to a network via Ethernet. Netinstall also be used to re-install RouterOS in cases where the previous installation failed, became damaged or lost access password.
      • Netinstall adalah program yang berjalan pada komputer Windows yang memungkinkan anda untuk menginstall MikroTik RouterOS ke PC atau ke RouterBoard melalui jaringan Ethernet. Netinstall juga digunakan untuk mengintall ulang RouterOS dalam kasus di mana instalasi sebelumnya gagal, menjadi rusak atau password akses hilang.



    • Configuration / Configuration
      • Step 1. run Netinstall using the "run as administrator".
      • Langkah 1, jalankan Netinstall menggunakan "run as administrator.
      • Step 2, then click the "Net Booting". 
      • Langkah 2, setelah itu klik "Net Booting".
      • Step 3, put a check mark in the "Boot Server Enabled", and the "Client IP Address" : fill in your MikroTik IP.
      • Langkah 3, berilah tanda ceklis di "Boot Server Enabled", dan pada "Client IP Address" : isikan dengan IP MikroTik anda.
      • Step 4, after it logged into Winbox, then select "System" -> "Routerboard". 
      • Langkah 4, setelah itu login ke Winbox, lalu pilih "Systen" -> "Routerboard".
      • Step 5, and will appear like this box, and select "Settings". 
      • Langkah 5, lalu akan muncul kota seperti ini, dan pilih "Settings".
      • Step 6, and a box will appear as shown below. 
      • Langkah 6, dan akan muncul kotak seperti berikut ini.
      • Step 7, after which the "Boot Device" was changed to "try-ethernet-once-the-nand" -> then click "Apply" -> and "OK". 
      • Langkah 7, setelah itu pada "Boot Device" diubah menjadi "try-ethernet-once-then-nand" -> then click "Apply" -> and "OK".
      • Step 8, after that do the "reboot".
      • Langkah 8, setelah itu lakukan "reboot". 
      • Step 9, then open the Netinstall program. And will look "RB951G..", and see the status has "Ready" what has not. 
      • Langkah 9, setelah itu buka program Netinstall. Dan akan terlihat "RB951G..", dan lihat status sudah "Ready" apa belum.
      • Step 10, then browse the file ".npk" to be used. 
      • Langkah 10, lalu browse file ".npk" yang akan digunakan.
      • Step 11, and the click "RB951G..", dan click install. 
      • Langkah 11, lalu klik "RB951G..", dan klik install.
      • Step 12, after which it will be visible in the status "OK", and there will aso be readinds "Installation finished succesfully". 
      • Langkah 12, setelah itu di status akan terlihat "OK", dan akan ada juga bacaan "Installation finished succesfully".
      • Step 13, and then try to log into Winbox, and will be visible IP that has not beet in the settings. 
      • Langkah 13, lalu coba login ke Winbox, dan akan terlihat IP yang belum di setting.
      • Step 14, and this when checking in Winbox. 
      • Langkah 14, dan ini kalau mengecek di dalam Winbox.